Apa Itu SMF SATRIA dan Hubungannya dengan Investasi Telekomunikasi

investasi-telekomunikasi

Apa Itu SMF SATRIA dan Hubungannya dengan Investasi Telekomunikasi, ternyata keduanya sangat erat berhubungan. Bahkan Indonesia pun melakukannya untuk kemajuan negara ini.

Baru-baru ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengutarakan tasa optimisnya. Hal itu terlihat tatkala ia menyaksikan penandatangan Preparatory Work Agreement (PWA) Proyek Satelit Mutifungsi Republik Indonesia (SATRIA).

Berikut beberapa hal yang terkait dengan SMF SATRIA dan tentu saja kaitannya dengan investasi telekomunikasi.

1. Efek Negatif Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 disebut memberi pengaruh sangat signifikan pada industri dirgantara (aerospace), termasuk satelit. Dalam kajian Space Tech Expo pada bulan Juli 2020, sfek negatinya beragam.

Diantaranya penundaan penyelesaian proyek, terganggunya supply chain. Juga perlambatan pengoperasian fasilitas untuk pabrikasi, serta terbatasnya ketersediaan tenaga kerja satelit sejak Maret 2020.

2. Di Indonesia Sebaliknya

Namun tidak demikian dengan Indonesia. Penandatanganan kerja sama SMF SATRIA agar investasi telekomunkasi melesat menjadi bukti.

Hal itu menunjukkan iklim investasi dan pembangunan infrastruktur telekomunikasi Indonesia tidak sedang melambat, namun justru semakin melesat.

3. Pemulihan Ekonomi

Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate optimis PWA mampu mendorong pemulihan ekonomi di Indonesia. Kerja sama adalah bagian dari optimisme dan keyakinan Indonesia untuk segera pulih akibat Covid-19.

4. Gandeng Perancis

PWA ditandai dengan kesepakatan antara konsorsium PSN dan TAS. Mereka akan memulai pekerjaan manufacturing satelit SATRIA. Di sini PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) sebagai bagian dari konsorsium Pasifik Satelit Nusantara (PSN) dengan perancang dan pabrikan asal Perancis Thales Alenia Space (TAS).

Ada dua kegiatan pokok dalam tahapan ini:

Pertama:

Melakukan tinjauan kebutuhan muatan sistem satelit yang merupakan penyesuaian desain satelit dengan permintaan pengguna.

Kedua:

Melakukan tinjauan status kualifikasi komponen yang merupakan tinjauan kualifikasi komponen-komponen satelit yang dipersyaratkan.

5. Tumbuh 10,88 Persen

Selama masa pandemi, sektor komunikasi dan informasi Indonesia tumbuh hingga 10,88 persen. Dan ini menjadi satu-satunya sektor yang pertumbuhannya di atas 10 persen dibanding sektor lain.

6. 900 Gbps di 2030

Sampai 2030, kebutuhan kapasitas satelit Indonesia diperkirakan mencapai 900 Gbps atau 0,9 Tbps. Pemerintah masih membutuhkan pembangunan ground segment untuk melengkapi pembangunan space segment yang sedang dibangun.

Keberlanjutan proyek SATRIA menunjukkan komitmen dan keseriusan pemerintah dalam mempercepat transformasi digital.

7. Akses WiFi 150 Ribu Titik

SATRIA memiliki ciri atau spesifikasi khusus, yang dikenal dengan sebutan High Throughput Satellite (HTS) dengan kapasitas 150 Gbps.

Indonesia memanfaatkan 5 satelit nasional dengan kapasitas sekitar 30 Gbps, dan 4 satelit asing yang memiliki kapasitas 20 Gbps.

Sementara kapasitas Satria bisa 3 kali lipat dari total 9 satelit yang sekarang dimanfaatkan Indonesia.

Proyek ini akan memberikan 150.000 titik layanan publik di berbagai penjuru Indonesia. Terdiri dari 93.900 titik sekolah dan pesantren, 47.900 titik kantor desa, kelurahan dan kantor pemerintahan daerah,

Selanjutnya 3.700 titik fasilitas kesehatan dan 4.500 titik layanan publik lainnya.

8. Skema KPBU

Proyek satelit SATRIA dikerjakan dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Kementerian Kominfo dalam hal ini sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK).

9. Roket Buatan Space-X

Pabrikan Proyek KPBU SATRIA adalah Thales Alenia Space (TAS), Perancis. Sementara peluncuran akan menggunakan roket Falcon 9-5500 buatan Space-X, perusahaan asal Amerika Serikat. 

TAS merupakan perusahaan pembuat satelit ternama yang ditunjuk oleh SNT sebagai kontraktor pembuat satelit untuk proyek SMF SATRIA.

10, Skema Pendanaan

Hal ini tertuang dalam sindikasi pembiayaan yang didukung dengan tersedianya equity portion. 

Capital expenditure senilai sekitar 550 juta dollar. Dengan 20% dibiayai dengan equity oleh satellite project sponsor. Barulah sisanya didanai melalui sindikasi pembiayaan internasional.

Demikian uraian tentang SMF SATRIA dan Hubungannya dengan Investasi Telekomunikasi. Semoga bermanfaat. ***

0 Response to "Apa Itu SMF SATRIA dan Hubungannya dengan Investasi Telekomunikasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel